Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya energi terbarukan bagi keberlangsungan kehidupan di dunia, Shell LiveWIRE, sebuah wadah yang mendorong pengembangan kewirausahaan di bidang energi baru dan terbarukan (EBT), bekerja sama dengan SBM ITB mengadakan virtual roadshow. Acara ini diadakan untuk mahasiswa SBM ITB dan mahasiwa dapat berpartisipasi dalam ajang business case Shell LiveWIRE 2022. Acara ini juga memaparkan tentang keberhasilan dan keberlangsungan dari para pemrakarsa perusahaan rintisan (startup) bidang energi.

Pada acara ini, hadir beberapa alumni dari Shell LiveWIRE untuk membawa materi tentang startup yang dibangun dan pengalaman dalam menjalankannya. Hadir juga Irvan Hermala dari Berbagi Listrik, Fano Alfian dari Aliesh Power, dan Rilwanu dari Powerbrain. Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dr. Ir. Hariyanto, M.T. yang menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (P3TKEBTKE).

Hariyanto menjelaskan tentang rencana serta kebijakan pemenuhan kebutuhan energi baru terbarukan untuk Indonesia. Berdasarkan kesepakatan serta komitmen Indonesia, yang dimulai dari Paris Agreement pada tahun 2015, Indonesia kian mengembangkan teknologi, kerjasama, serta membuat kebijakan untuk mendukung Indonesia beralih menuju penggunaan EBT.

Dengan dibentuknya lingkungan untuk berkembang pada dunia EBT, para alumni Shell LiveWIRE mengemukakan keinginan keikutsertaan mereka dalam membangun startup bidang EBT. Seperti Berbagi Listrik yang berfokus pada pembangunan akses listrik bagi masyarakat menggunakan energi terbarukan, Aliesh Power yang mengolah limbah biomassa untuk menjadi bahan baku listrik, dan juga Powerbrain dimana membantu penghematan energi menggunakan IOT (Internet Of Things). Bukan hanya tentang bagaimana proses keberjalanan serta business model yang dibagikan, para pembawa materi juga menceritakan tentang apa saja tantangan-tantangan yang akan dihadapi serta bagaimana cara menanggapinya.

Kontributor: Tjia Alphani, Kewirausahaan 2022