SBM ITB menggelar MBA ITB Business Skill Webinar pada hari Jumat (30/9). Berjudul Pengolahan dan Pengembangan Manajemen Usaha, webinar tersebut menghadirkan Muhammad Shiddiq Azis, ST., MBA., Founder dan CEO Inagri sebagai pembicara.

Menurut Shiddiq, berkembang atau tidaknya bisnis yang kita jalani dapat dilihat dari neraca keuangan. Neraca keuangan yang baik adalah ketika nilai aset lebih produktif daripada kewajiban.

Untuk menciptakan neraca keuangan yang baik maka diperlukan dasar keilmuan tentang bisnis yang baik. Ilmu-ilmu tersebut dapat didapat dari mentoring, coaching, kuliah, otodidak, dan lain-lain. Dasar keilmuan yang baik tersebut sangat berguna ketika menghadapi permasalahan-permasalahan dalam bisnis seperti pelanggan yang kurang, pemasaran yang tidak tepat sasaran, dan lain-lain.

Menurut Shiddiq, terdapat empat hal yang menjadi dasar keberlanjutan bisnis. Pertama, Founder Market-Fit, umumnya sebuah indikator dari “pertarungan” atau juga “pergumulan” antara founder serta permasalahan yang akan dihadapi. Kedua, Problem Value Fit, pertanyaan mengenai apakah kita memiliki value dalam sebuah problem bisnis yang ada.

Ketiga, Product Market Fit, skenario di mana para pelanggan sebuah perusahaan mau membeli, menggunakan, dan menyebarkan informasi tentang suatu produk. Keempat, Market Scale Fit, mindset seorang pengusaha ketika hendak mengatur skala atau jangkauan pasar sebuah bisnis.

Untuk menjadi pengusaha, menurut Shiddiq, perlu terlebih dahulu mengenal kepribadian yang bisa diperiksa dengan berbagai macam cara seperti; MBTI test, Ennegram test, Temu Bakat, dan Kitab Firasat Fakhruddin Ar-Razi. Setelah mengenal diri, pebisnis harus bisa melakukan positioning berdasarkan kemampuan diri. Hal itu dapat ditafsirkan melalui sinergitas antara apa yang dikatakan, lakukan, pikirkan dan rasakan.

Shiddiq juga membahas bisnis model canvas, merupakan sebuah alat dalam strategi manajemen untuk menterjemahkan konsep, konsumen, infrastruktur maupun keuangan perusahaan dalam bentuk elemen-elemen visual. Konsep bisnis model canvas mengandalkan gambar-gambar ide sehingga setiap orang memiliki pemahaman yang sama dan riil terhadap tipe-tipe konsumen mereka, pengeluaran biaya, cara kerja perusahaan dan sebagainya.

Kontributor: Visco Asmara Hadi, MBA YP 2022