Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teguh Dartanto mengibaratkan riset bisnis seperti mencari pasangan. Dalam mencari pasangan, perlu untuk mengetahui latar belakang dan mengumpulkan informasi lainnya. 

Penelitian bisnis saat ini menurut Teguh sangat dibutuhkan. Ada permintaan setiap keputusan atau kebijakan bisnis harus berbasis bukti. Teguh menyampaikan hal itu saat mengisi kuliah tamu Metode Riset Bisnis di Auditorium Freeport SBM ITB pada Senin (13/3). Dalam kuliah tamu tersebut Teguh membawakan materi berjudul “Sharing Session: Having Fun with (Business) Research”. 

Menurut Teguh, masalah yang sering ditemukan saat mahasiswa menulis penelitian bisnis adalah mereka cenderung membuatnya terlalu rumit. Teguh percaya bahwa tidak perlu menyelesaikan masalah besar. Cukup fokus untuk menyelesaikan satu masalah atau tantangan sehari-hari. Dengan cara ini, mahasiswa dapat lebih menikmati diri mereka sendiri dan melakukan penelitian tanpa terlalu banyak beban.

Sebagian besar mahasiswa yang ditemui Teguh menganggap pembuatan skripsi hanya sebagai kewajiban untuk lulus, bukan sebagai kesempatan untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Dia melihat banyak ide yang berulang. Mahasiswa menggunakan ide senior mereka, hanya memperbarui datanya, yang menurutnya membosankan. 

“Ide itu harus segar, hasil penelitiannya tidak boleh diketahui dari awal. Jelajahi hal-hal baru,” kata Teguh.

Untuk mencari ide baru, Teguh mengajak para mahasiswa bertanya apa yang menjadi isu hangat saat ini. Apa yang menurut mereka menarik bagi orang-orang tetapi pada saat yang sama bermanfaat. Mereka harus bisa meyakinkan para dosen mengapa penelitian mereka diperlukan. 

Teguh bercerita, ketika menjadi dosen pembimbing skripsi, hal pertama yang ia lakukan adalah meminta mahasiswanya untuk mempresentasikan satu paragraf dari ide penelitiannya. Termasuk pertanyaan penelitian dan jenis metodologi yang akan mereka gunakan. 

Apa yang akan dia evaluasi adalah bagaimana mereka menjual ceritanya. Menurut Teguh, ide penelitian harus menghibur dan layak diberitakan. Selain itu, ia berpendapat bahwa pengantar yang jelas sama dengan 50% penelitian selesai.

Teguh juga menekankan pentingnya mencari dosen pembimbing yang cocok untuk mahasiswa. Mungkin ada berbagai perspektif tentang signifikansi dan relevansi gagasan mahasiswa. Oleh karena itu, ia menyarankan agar mahasiswa juga melakukan penelitian terhadap dosen mereka dan mendekati mereka dari jauh-jauh hari.

Teguh bercerita, ketika menjadi dosen pembimbing skripsi, hal pertama yang ia lakukan adalah meminta mahasiswanya untuk mempresentasikan satu paragraf dari ide penelitiannya.
Kontributor: Qanita Aisya MuhaliInternasional Bisnis 2024