Chinese University of Hong Kong (CUHK) Business School mengiming-imingi beasiswa dan bebas biaya pendaftaran bagi mahasiswa SBM ITB. Prof. Waiman Cheung, Wakil Dekan Pascasarjana dan Guru Besar Departemen Ilmu Keputusan dan Ekonomi Manajerial CUHK Business School memberikan tawaran tersebut dalam sesi informasi di Amphitheatre 2, Gedung MBA ITB, Bandung pada Kamis (16/3). 

“CUHK menawarkan beasiswa yang tidak hanya menekankan pada Nilai GMAT/GRE, tetapi juga mempertimbangkan prestasi akademik, prestasi non akademik, dan wawancara. Setiap orang yang menghadiri sesi ini dibebaskan dari biaya pendaftaran,” kata Prof. Cheung.  

Menurut Prof. Cheung, CUHK yang memiliki Program Magister Sains selama 1 tahun. Program magister CUHK 1 tahun terdiri dari MSc Manajemen, MSc Pemasaran, MSc Manajemen Informasi (Sains) dan Teknologi, MSc Keuangan, Master Akuntan, MSc Analisis Bisnis, MSc Ilmu Aktuaria dan Analisis Asuransi, dan MSc Real Estat. Selain itu, CUHK Business School juga menawarkan Master of Business Administration (MBA), Executive Master of Business Administration (EMBA), dan Doctor of Business Administration (DBA). CUHK juga sudah Terakreditasi AACSB dan Terakreditasi AMBA

CUHK Business School menduduki peringkat 1 di Hong Kong berdasarkan Reuters Asia Pacific’s Most Innovative Universities 2016-2019, peringkat 5 di Asia berdasarkan US News & World Report World Report Best Global Universities Rankings 2023, peringkat 7 di Asia berdasarkan Times Higher Education Rankings 2023, dan peringkat 38 dunia berdasarkan QS World University Rankings 2023. CUHK juga memiliki lebih dari 8.000 mahasiswa dari luar Hong Kong.

Menurut Prof. Cheung, terdapat berbagai peluang karir apabila melanjutkan studi pada Sekolah Pascasarjana di CUHK yang berlokasi di Greater Bay Area (GBA) tersebut. Peluang karir yang muncul seperti di bidang teknologi dan inovasi (53%), perdagangan dan logistik (45%), jasa keuangan (44%), real estate ( 32%), dan infrastruktur (30%). 

Lebih lanjut, banyak profesi khusus yang sedang dalam kebutuhan yang tinggi, khususnya di bidang teknologi, infrastruktur, dan layanan profesional. Di bidang teknologi, ada permintaan tinggi untuk talenta cerdas teknologi, di bidang infrastruktur dalam pengembangan smart city, green living, atau pusat transportasi, dan terakhir di bidang layanan profesional dalam konsultan transformasi digital.

Greater Bay Area sendiri terletak di Tiongkok Selatan. GBA terdiri dari Guangdong, Hong Kong, dan Makau. 

GBA memiliki dua Daerah Administratif Khusus yang terdiri dari Hong Kong dan Makau. Dari segi ukuran, GBA merupakan kawasan teluk kelas dunia yang memiliki daratan terluas, terpadat, dan Porduk Domestik Bruto (PDB) mendekati Teluk Tokyo. Hal tersebut dikarenakan Hong Kong memiliki lokasi sentral yang dengan mudah terhubung ke pulau lain. 

PDB GBA lebih besar dari Korea Selatan, Rusia, dan Brasil. Namun, PDB per kapita, rasio industri jasa, dan jumlah peruntungan 500 perusahaan masih jauh dari world class bay area (San Francisco, Tokyo, New York). Itu artinya GBA masih mampu mengembangkan berbagai industri. Dengan sesi info ini, Prof. Cheung berharap dapat menarik talenta terdidik untuk datang ke Hong Kong, berkolaborasi dalam industri yang sedang berkembang di kota-kota integratif ini.

“Hong Kong adalah tempat yang kecil, tapi bisa bersaing di dunia karena memiliki beberapa keunggulan. Keunggulannya antara lain satu negara yang memiliki dua sistem (rule of law dan practice common law), commercial prudence (perdagangan bebas dan pajak rendah), internasionalisasi (pertemuan untuk negara barat bertemu negara timur, dan peningkatan populasi dari Asia Tenggara),” kata Prof. Cheung. Untuk informasi lebih lanjut tentang CUHK Business School, silakan kunjungi https://masters.bschool.cuhk.edu.hk. 

Prof. Cheung bersama mahasiswa SBM ITB yang mengikuti acara informasi program beasiswa CUHK Business School Hongkong diselenggarakan oleh IRO SBM ITB
Kontributor: Talitha Noveasara D, MBA YP 67A