Marcelinus mendirikan Glamping Legok Kondang di Ciwidey, Bandung, pada 2010, ketika konsep glamping masih tergolong baru di Indonesia. Hanya sedikit orang yang familiar dengan istilah tersebut.

Namun dengan visi yang kuat dan tekad yang tidak goyah, Marcelinus tetap nekat menjalankan bisnis itu dan kini berhasil mengukir namanya dalam dunia glamping di Indonesia. Dia yakin kunci keberhasilan bisnisnya tidak hanya terletak pada konsep yang unik dan fasilitas yang mewah, tetapi juga pada pemahaman yang mendalam tentang siapa target pasar yang akan dia sasar.

Demikian pokok-pokok presentasi Marcelinus saat mengisi Fridaypreneurship bertajuk Wanderlust in Business Tourism di Bandung, 27/9. Fridaypreneurship merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dan Ikatan Mahasiswa Kewirausahaan “Artha”(IMK “Artha”) untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang kewirausahaan. Marcelinus atau Kang Marcel, pendiri Glamping Legok Kondang, menjadi salah satu pembicara utama dalam Fridaypreneurship kali ini.

Marcelinus menekankan pentingnya pemilihan target pasar yang tepat dalam berbisnis. Dalam hal ini, Marcelinus memilih untuk berfokus pada wisatawan lokal yang mencari ketenangan, keindahan alam, dan pengalaman liburan yang berbeda. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pasar lokal ini, Marcelinus berhasil menciptakan pengalaman glamping yang sesuai dengan keinginan mereka.

Selain dari pemilihan target pasar yang tepat, Marcelinus juga menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam menjaga daya saing bisnisnya. Dia menyadari bahwa industri glamping selalu bergerak maju, dan para wisatawan selalu mencari pengalaman yang lebih baik dan lebih unik. Oleh karena itu, dia selalu berusaha untuk memperkenalkan inovasi dalam bisnisnya.

Sebagai contoh, dia menciptakan konsep “glamping bertema” di mana setiap unit glamping memiliki tema yang unik, seperti glamping safari, glamping bohemian, atau glamping vintage. Ini memberikan variasi kepada para tamu dan membuat mereka ingin kembali lagi untuk mencoba pengalaman yang berbeda.

Selain itu, Marcelinus juga memperkenalkan fasilitas-fasilitas glamping yang unik, seperti spa, restoran dengan menu khusus, dan berbagai aktivitas wisata yang tidak biasa. Dia memahami bahwa tamu-tamu glamping mencari pengalaman yang lebih dari sekadar menginap di alam terbuka, dan oleh karena itu, dia berusaha untuk memenuhi ekspektasi mereka dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang tak terlupakan.

Namun, salah satu pelajaran paling berharga yang dapat diambil dari Marcelinus adalah kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Dia memahami bahwa situasi pasar bisa berubah dengan cepat, terutama dalam kondisi seperti pandemi COVID-19 yang telah melanda dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Pandemi membawa tantangan besar bagi industri pariwisata, termasuk bisnis glamping seperti Glamping Legok Kondang. Banyak wisatawan mengurungkan niat mereka untuk bepergian, dan bisnis pariwisata menghadapi penurunan tajam dalam jumlah tamu.

Marcelinus tidak menyerah pada situasi sulit ini. Sebaliknya, dia memilih untuk beradaptasi dengan cepat.

Salah satu strategi adaptasi yang paling berhasil adalah melalui promosi melalui media sosial. Marcelinus menyadari bahwa banyak wisatawan lokal yang mencari alternatif liburan yang lebih aman selama pandemi, dan media sosial adalah alat yang efektif untuk menjangkau mereka. Dengan mengaktifkan kehadiran online yang kuat, Glamping Legok Kondang berhasil menarik perhatian dan minat para wisatawan lokal.

Marcelinus juga menciptakan paket-paket khusus yang sesuai dengan situasi pandemi. Ada paket glamping untuk keluarga, paket glamping untuk pasangan, dan bahkan paket glamping untuk teman-teman yang ingin menghabiskan waktu bersama tanpa khawatir tentang protokol kesehatan. Ini adalah contoh bagaimana seorang pengusaha mengubah tantangan menjadi peluang dengan cepat dan kreatif.

Selain adaptasi melalui promosi dan paket-paket khusus, Marcelinus juga berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan tamu-tamunya selama pandemi. Dia menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk mewajibkan tamu untuk mengenakan masker, menjaga jarak sosial, dan intensif membersihkan dan sanitasi area glamping. Hal ini memberikan kepercayaan kepada tamu-tamu bahwa Glamping Legok Kondang adalah tempat yang aman untuk berlibur di tengah pandemi.

Tips Ringkas Cara Kang Marcel

  1. Memilih Target Pasar yang Tepat. Lakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku calon tamu Anda. Pilih segmen pasar yang sesuai dengan konsep dan fasilitas glamping Anda.
  2. Berinovasi Berkelanjutan. Jangan pernah berhenti berinovasi. Teruslah mencari cara untuk meningkatkan pengalaman tamu Anda. Buatlah konsep yang unik, tambahkan fasilitas yang menarik, dan tawarkan aktivitas yang berbeda.
  3. Beradaptasi dengan Fleksibilitas. Kondisi pasar bisa berubah dengan cepat, terutama dalam situasi seperti pandemi. Oleh karena itu, jadilah fleksibel dan siap untuk mengubah strategi Anda jika diperlukan.
Kontributor: Fairuuz Fawwas Alfarizi T, Kewirausahaan 2024