Era komunikasi masa kini membuat beragam informasi dan pengetahuan disampaikan dengan cepat. Media sosial merupakan alat yang efektif untuk berbagi dan memasarkan informasi dan pengetahuan tersebut. Sehingga akademisi hingga peneliti  perlu menggunakan media ini untuk membagikan hasil karyanya.  

Program MSM-DSM Lounge (Magister Sains dan Manajemen dan Doktor Sains dan Manajemen) Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung kali ini mengundang akademisi sekaligus pembuat konten, D.Sc. (Tech.) Imam Santoso, ST., M.Phil, berbagi dengan mahasiswa magister dan doktoral pada Kamis (19/10). Dosen Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB ini adalah pembuat konten dengan jumlah pengikut sebanyak, 134.000. Imam mengusung tema “Komunikasi Penelitian di Ranah Akademisi-Influencer”. Acara dimoderatori oleh mahasiswa program DSM, Rina Ariyanthi Dewi., M. A.

Menurut Imam, dunia pembuatan konten ternyata sudah ramai oleh para akademisi. Imam membagikan sejumlah nama akademisi sekaligus pembuat konten di Indonesia dan dunia yang sudah menerapkan sistem diseminasi data ke sosial media.

Keunggulan dari penggunaan media sosial untuk mempromosikan riset akademik antara lain, kecepatan dan keterjangkauan, kemudahan akses, interaktifitas, visual dan multimedia, pencitraan diri, keterlibatan, dan kolaborasi. Revolusi media sosial menjadikan peneliti berkontribusi secara aktif dalam menyebarkan penemuannya dan berkontibusi pada publik.

Imam juga menyuguhkan data jumlah keterjangkauannya di media sosial sebagai bukti bahwa komunikasi dengan gaya influencer dapat menyederhanakan konteks yang kompleks, pelibatan audiens yang lebih luas, dan meningkatkan dampak dari karya akademis.

Menurut Imam, ada sejumlah pedoman bagi akademisi yang ingin menjadi influencer sekaligus. Di antaranya, membagikan informasi yang akurat, mengutip sumber, keterlibatan yang etis, pengungkapan konflik kepentingan, menghormati privasi, moderasi konten, pembaruan rutin, aksesibilitas dan inklusivitas, dan mempromosikan bidang tertentu. Bukan hanya diri Anda sendiri.

Kontributor: Aliva Rachma Delia, MBA YP 67