TACO Group kini telah berhasil menjadi pemimpin pasar di industri produk interior. Setelah berkiprah selama 40 tahun, TACO melipatgandakan bisnisnya dalam lima tahun terakhir.

Kini perusahaan tersebut telah melahirkan aneka produk interior seperti HPL, lantai vinyl & SPC, PVC edging, PVC sheet, engsel, gas Spring, dan lem kuning serbaguna. Menurut Irwan Dewanto, Vice President Human Resources TACO, keberhasilan perusahaan tersebut tak lepas dari upaya perusahaan untuk terus mendengar kebutuhan pelanggan dan berinovasi melahirkan produk-produk interior terbaik.

Tidak hanya berinovasi pada produk, kunci keberhasilan TACO menurut Satria Utama, VP of Business Development & Commercial Marketing, adalah strategi pemasaran mereka. Ia menekankan pentingnya mengetahui cara menciptakan permintaan dan mengakar di pasar yang kompleks. Satria mengungkapkan bahwa hampir semua perusahaan di Indonesia bergantung pada distributor, MLM, atau afiliasi.

“Dalam situasi di mana setiap toko memiliki spesialisasi, membangun kesadaran merek sangat penting. Sasaran utama kami adalah tukang kayu dengan kontribusi utama dari HPL. Kami perlu berinvestasi dalam pemasaran dan branding dengan ROI (return of investment) yang terukur,” ujar Satria saat menerima kunjungan mahasiswa Magister Administrasi Bisnis (MAB) Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung di kantor pusat TACO di Jakarta pada Rabu (8/11). Irwan dan Satria menyambut kedatangan mahasiswa dalam sesi talk show dan office tour.

Dalam talk show Satria juga membeberkan strategi inovasi dan pengelolaan operasional TACO. Menurut Satria, memahami core competence dan terus berinovasi adalah kunci sukses perusahaan. Penting untuk menemukan, misalnya, ‘sweet spot’ dalam sebuah produk.

TACO misalnya menemukan bahwa produk lem kuning sebaguna mereka tidak hanya digunakan sebagai bahan bangunan, namun juga kerap digunakan di layanan kendaraan atau sepatu. Dengan menemukan ‘sweet spot’ ini, perusahaan dapat menggaet market yang sebelumnya tidak tersentuh.

Dalam konteks bisnis ke bisnis (B2B), 90% kontribusi TACO berasal dari pengrajin furnitur dan desainer interior. Sementara itu, pemilik gedung pencakar langit dan sejenisnya menyumbang hanya 10% saja. Satria menguraikan upaya mereka untuk menciptakan permintaan lebih besar dari UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

TACO Group menurut Satria juga menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan dan menciptakan nilai bersama dengan masyarakat sebagai hal yang penting. Upaya untuk membantu UMKM maju tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga berdampak positif pada bisnis. Hal ini tersorot lewat inisiatif TACO mengadakan kelas workshop bagi mitra TACO agar dapat terus mengembangkan bisnis mereka.

“Kontribusi mitra TACO (UMKM) ke TACO Group ini sekitar 90%, jika bisnis mereka terus expand, pastinya TACO Group akan dapat manfaatnya juga,” ujar Satria. “Oleh karena itu kami sering mengadakan workshop. Contohnya topik cara membuat laporan keuangan sederhana. Sudah ada lebih dari 7.000 peserta yang ikut serta dalam workshop untuk mitra TACO ini.”

Sementara dalam konteks sumber daya manusia, Irwan memaparkan pentingnya perusahaan melakukan investasi terhadap keterampilan karyawan. Irwan mengakui ada tantangan dalam mencari individu yang dapat membangun produk, terutama dalam hal research and development di Indonesia.

“Oleh karena itu TACO Group meluncurkan program management trainee yang diharapkan mampu membentuk keterampilan karyawan ini sedari awal. Ada sekitar 5.000-10.000 pendaftar di program yang kita buka kemarin,” kata Irwan.

Selain meluncurkan program management trainee, Irwan juga menambahkan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Berkaca dari visi TACO Group yakni sebagai berkat bagi banyak orang, TACO berusaha senantiasa memberikan berkat bagi karyawan mereka dengan mendengarkan kebutuhan karyawan dan melibatkan empati dalam bekerja.

TACO mengaku tidak terburu-buru melantai di bursa saham dan tetap fokus pada ramalan penjualan jangka panjang. Mereka merinci tiga pilar utama langkah strategis perusahaan yaitu aktivitas, inovasi, dan pengembangan pasar. TACO mengatakan ingin menjadi pemimpin industri dengan memadukan inovasi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan bisnis.

Kontributor: Nabilla Rizky, MBA YP 68C