Rahsa Nusantara yang dipimpin oleh Hatta Kresna,  CEO dan Pendiri, alumni MBA Entrepreneur 46 ITB, menghadirkan inovasi di tengah ketidakpastian tentang kekayaan alam Indonesia. Meskipun memiliki sekitar 90.000 spesies tanaman, hanya sekitar 9.600 tanaman  Indonesia yang teridentifikasi. Dengan dasar itu, Rahsa Nusantara menghadirkan produk suplemen kesehatan mengusung nilai-nilai keanekaragaman, kearifan lokal, pemberdayaan perempuan, dan keberlanjutan lingkungan.

Hatta berkesempatan membagikan pengalamannya mengembangkan Rahsa Nusantara saat mengisi kuliah umum berteman Design Thinking for Building Business di Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung pada Ahad (18/12). Produk-produk Rahsa Nusantara meliputi suplemen pendukung kesehatan dan kebugaran, minuman berenergi, serta suplemen kolagen berbasis tanaman. Mereka juga menawarkan lebih dari 60 varian produk makanan sehat, termasuk untuk keluarga, anak-anak, dan kesehatan wanita. 

Komitmen Rahsa Nusantara terhadap keberlanjutan tercermin dalam cara mereka menjalankan usaha, seperti produk alami, etis, mememberdayakan perempuan, serta mengurangai penggunaan plastik dalam kemasan mereka. Mereka juga aktif dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan capaian prestisius seperti mendapatkan Hibah Akselerator Agrifood SDGs dari FAO, Penghargaan SDGs dari  Bappenas dan sertifikasi lainnya.

Namun, Rahsa Nusantara menghadapi tantangan, seperti harga produk yang relatif tinggi, kesulitan dalam akses offline, dan minimnya produk rekreasional. Untuk mengatasi hal ini, mereka terus berupaya menggunakan berbagai pendekatan, termasuk model Iceberg dan Teori U dalam desain produk, serta memanfaatkan influencer untuk memperluas jangkauan pasar mereka.

Dengan semangat memulai dari yang kecil namun dengan komitmen yang kuat, Rahsa Nusantara bertekad untuk tetap berada di garis depan dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan, sambil menjaga akuntabilitas dan kesesuaian produknya dengan standar kualitas dan keberlanjutan yang tinggi.

Kontributor: Batari Citra, MBA ENTRE 2023