6 Desember 2023 – Di tengah kemeriahan pada acara Ganesha Fair hari Sabtu lalu, mahasiswa prodi kewirausahaan SBM ITB hadir bersama dengan berbagai jenis inovasi produk yang telah mereka ciptakan menggunakan teknologi masa kini.

Ganesha Fair adalah sebuah festival yang diadakan oleh SBM ITB di Kiara Artha park sebagai ajang menunjukkan minat, bakat, serta ilmu bisnis dan manajemen mahasiswa-mahasiswi ke khalayak ramai, dibungkus dalam pembawaannya sebagai kegiatan meriah. Acara ini merupakan kolaborasi antara program studi manajemen dan kewirausahaan SBM ITB, dan menghadirkan Geisha sebagai bintang tamu utamanya.

Salah satu komponen dari acara ini adalah pameran hasil karya mahasiswa-mahasiswi kewirausahaan SBM ITB angkatan 2025 melalui mata kuliah Technology Learning for Entrepreneurship, yang dirancang dan dilaksanakan oleh tim pengajar terdiri dari Dr. Leo Aldianto, M.B.A, M.SAE., Dr.rer.pol. Eko Agus Prasetio, S.T., MBA, CIP, Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., Ph.D., dan Yulianto, MBA, M.Sc., Ph.Dc, CBAP

Selain itu, mata kuliah ini juga dilaksanakan di bawah arahan dan pengawasan Sonny Rustiadi, SE., MBA., Ph.D., CBAP., the head of the entrepreneurship program at SBM ITB.

Mata kuliah ini memberikan pendekatan praktis dalam mempelajari teknologi seperti internet of things dan 3D printing,” ucap Sonny. “Mahasiswa sarjana kewirausahaan tidak hanya belajar teori dan konsep dari teknologi IoT dan 3D printing, tapi juga melakukan perancangan dan pembuatan purwarupa secara hands-on.”

Dalam mata kuliah Technology Learning for Entrepreneurship, mahasiswa-mahasiswi dibagi menjadi 20 kelompok di mana masing-masing kelompok ditugaskan untuk membuat sebuah produk final menggunakan teknologi yang sudah diajarkan dalam kelas.

Contoh proyek yang dikembangkan melalui proyek ini adalah “Water Wise Smart Water Meter” yang bertujuan untuk mengidentifikasi konsumsi air secara real-time. Contoh lainnya adalah “Plantist”, sebuah sistem otomatis untuk membantu pengguna merawat tanaman, dan “Airways” yakni sebuah drone yang mampu mengidentifikasi kualitas udara dan melakukan penyemprotan untuk mengurangi solusi secara otonom. Terakhir, ada “Embrace Aloneness” sebagai solusi dalam mengatasi kesepian melalui proyek seni interaktif.

“Proyek-proyek ini mencerminkan komitmen kami dalam menggabungkan pembelajaran teknis dengan pengembangan keterampilan wirausaha. Hal ini sangat penting di era disrupsi digital saat ini,” tambah Sonny.

Kolaborasi mata kuliah Technology Learning for Entrepreneurship dengan Ganesha Fair bertujuan untuk memamerkan hasil karya mahasiswa-mahasiswi dalam mengaplikasikan ilmu mereka untuk membawakan produk nyata, termasuk dalam proses teknis, pemasaran, dan peluncuran produk. Acara ini juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan umpan balik, memperluas jaringan, dan memperkuat kemampuan mereka sebagai wirausahawan masa depan. Di saat yang sama, produk-produk yang dibawakan oleh mahasiswa-mahasiswi kewirausahaan SBM ITB juga menjadi bukti konkret akan penerapan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup.

Kontributor: Abdurrafi Prayata Abidin, Manajemen 2024