January 26th, 2012

Cooperation between SBM-ITB with Finland is heated up since two weeks before, Finland Ambassador Kai Sauer visited ITB. This time the visit come from University of Tampere from Tampere region, 200 km away from Helsinki the city of Aalto University, same as the distance between Bandung and Jakarta. Profesor Arja Ropo, Program Director for School of Business and Administration, University of Tampere with its formal but quite casual outfit came with Finland Embassy’s representatives Anna Rissanen and Dr. Erika Sauer.26 Januari 2012

Kerjasama SBM-ITB dengan Finlandia makin memanas setelah dua minggu sebelumnya Duta Besar Finlandia, Kai Sauer berkunjung. Kunjungan kali ini datang dari Universitas Tampere dari wilayah Tampere yang jaraknya kurang lebih 200 km dari Helsinki kota dari Universitas Aalto, seperti jarak Bandung dan Jakarta. Profesor Arja Ropo, Direktur Program Sekolah Bisnis dan Administrasi, Universitas Tampere dengan dandanannya yang formal namun tetap santai datang bersama perwakilan dari Kedutaan Finlandia, Anna Rissanen dan Erika Sauer.

One of the guest that came to visit SBM have close relation with Ambassador of Finland, Kai Sauer, which is his spouse, Dr. Erika Sauer. Erika active in academical research since few years with Professor Arja Ropo. Even though Erika have to follow her husband on his duty and must stay at Jakarta, she still keep in contact with University of Tampere, especially with Professor Arja. Either using Skype, Messenger, or with email. “Distance is no problem anymore with communication technologies that is available right now”, she said when meeting with SBM’s Dean and Directors Program in Meeting Room 1st floor SBM. Because of that well maintained communication, University of Tampere looking forward to arrange cooperation with SBM-ITB.

Professor Arja that representing University with around 15.000 students and around 2.000 personnels, enthusiastic to cooperate with SBM-ITB, maybe will starting with research cooperation and opening opportunity to have students exchange. University of Tampere based its activity by research, in fact recently the university had change their way of organizing so that they can maximize the outcome of the research activity. If one look the history of University of Tampere, one will found similarity on age with ITB, both are established around 1920.

Hopefully this new cooperation opportunity with University of Tampere, both Universities especially its School of Business and Management could share knowledge and culture to produce best-practices for both country. (ddw)

 

 

Salah satu tamu yang hadir berkunjung memang masih memiliki hubungan yang sangat erat dengan Duta Besar, Kai Sauer, yaitu sang istri, Erika Sauer. Erika aktif dalam kegiatan riset akademik sejak belasan tahun yang lalu bersama Profesor Arja Ropo. Meskipun Erika harus mengikuti Kai Sauer menjalani tugas kerja dan tinggal di Jakarta, komunikasi dengan Universitas Tampere, khususnya Profesor Arja masih terus dilakukan. Baik dengan menggunakan Skype, Messenger, maupun dengan email. “Jarak bukan masalah dengan adanya teknologi komunikasi yang seperti sekarang”, ucapnya di saat bertemu dengan Dekan dan Kepala Program Studi di Ruang Rapat lantai 1 SBM. Berkat adanya komunikasi yang baik itulah Universitas Tampere tertarik mengadakan kerjasama dengan SBM-ITB.

Profesor Arja mewakili Universitas dengan populasi mahasiswa sebanyak 15.000-an dan karyawan sebanyak 2.000-an, antusias untuk menjalin kerjasama dengan SBM-ITB, terutama diawali dengan kerjasama penelitian dan kemungkinan melakukan pertukaran pelajar. Universitas Tampere sangat kental dengan budaya penelitian, bahkan baru-baru ini mereka telah mengubah tata kelola universitasnya agar dapat memberikan hasil yang lebih maksimal lagi dalam penelitian. Jika melihat sejarah dari Universitas Tampere, terdapat kesamaan usia dengan ITB yang keduanya lahir pada tahun 1920-an.

Semoga dengan terbukanya kesempatan kerjasama dengan Universitas Tampere ini, kedua Universitas khususnya Sekolah Bisnis dan Manajemen dapat saling berbagi pengetahuan dan budaya menghasilkan karya terbaik bagi kedua negara. (ddw)