Good news just knocked on our door! Nurana Indah Paramitha (so-called Mitha) won Mandiri Young Technopreneur Competition 2011. With her T-Files team, Mitha succeeded in utilizing the ocean currents to create a power plant. This competition was initiated by Bank Mandiri and was held for 3 months in 10 cities. Judged by professionals who came from diverse backgrounds such as journalist, businessmen, academia, and government; the final was held on 16 – 17 January 2012 in Jakarta.

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa SBM ITB. Nurana Indah Paramitha, akrab disapa Mitha, meraih juara pertama kompetisi Mandiri Young Technopreneur 2011. Mitha bersama tim T-Files berhasil memanfaatkan energi arus laut sebagai pembangkit listrik. Diprakarsai oleh Bank Mandiri, kompetisi ini dilakukan selama 3 bulan di 10 kota. Penjurian tingkat nasional pada 16-17 Januari 2012 di Jakarta turut mengundang juri dari beragam profesi seperti jurnalis, pengusaha, akademisi, dan pemerintah.

Mitha and her 12 colleagues grabbed the first prize for the Renewable Energy Technology. The Jury found that T-Files had successfully employed the ocean currents to create 10 kVA power plant that could supply the electrical needs for one village. In February, T-Files partnering Public Works – Binamarga has also planned to install a turbine at the Suramadu Bridge for igniting thousand of lamps. Besides Suramadu, Mitha and team have also partnered LIPI-Sungai balai besar teknik teknologi tepat guna-Subang, and Ministry of Research and Technology. “Even Dahlan Iskan, State Minister for State Owned Enterprises, is very interested to our project and we will meet him to discuss on how this project could be used for the development of renewable energy at PLN, “stated the CEO of T-Files.

According to Mitha, this achievement was driven by her great mentor. “In 2005, we (T-Files) were mentored by ITB former Rector, Iskandar Alisjahbana, to perform many research. Before he passed away, he strongly advised that research should have not just become a decoration for library, “told this graduate of Oceanography ITB to Detik.com.

Currently, Mitha is pursuing her Master’s degree at Master of Business Administration (MBA) ITB Jakarta with Business Leadership as the major. As interviewed online, Mitha told us about how her advance study has built her maturity and professionalism. “I want to make Indonesia as a leading country. I wish to be a successful technopreneurial businesswoman as well as a scientist who wins the Nobel Prize. Because, being a scientist is my soul, “enclosed the student of BLEMBA 10 class.

Mitha bersama 12 orang rekannya berhasil merebut juara pertama untuk kategori Teknologi Energi Terbarukan. Mereka dinilai sukses dalam memanfaatkan arus laut sebagai pembangkit listrik sebesar 10 kVA yang mampu menyuplai kebutuhan listrik satu desa. Bahkan Februari nanti, T-files dan Dinas Pekerjaan Umum-Binamarga akan memasang turbin untuk menyalakan 1.000 lampu di jembatan Suramadu. Selain proyek Suramadu, T-Files juga telah bekerjasama dengan LIPI-Sungai balai besar teknik teknologi tepat guna-Subang, dan Kementerian Riset dan Teknologi. “Bahkan Pak Dahlan Iskan sangat tertarik dengan project ini. Kami akan lakukan pertemuan, membahas proyek ini untuk pengembangan energi terbarukan di PLN, “papar CEO dari T-Files ini.

Menurut Mitha, kesuksesan ini tidak terlepas dari jasa Sang Mentor. “Di 2005, kami dibimbing mantan rektor ITB, almarhum Iskandar Alisjahbana untuk melakukan banyak penelitian. Sebelum pembimbing kami meninggal dunia, ia berpesan, jangan sampai penelitian ini hanya penghias perpustakaan, “ujar lulusan Teknik Oseanografi ITB angkatan 2004 ini kepada Detik.com.

Seperti diketahui, Mitha tengah melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana di MBA ITB Jakarta dengan konsentrasi Kepemimpinan Bisnis. Dia mengaku pendidikan lanjutan ini telah membuat dirinya menjadi lebih mature and professional. “Saya ingin membuat Indonesia menjadi yang terdepan. Impian saya suatu saat nanti selain jadi pengusaha technopreneur yang sukses, saya ingin menjadi ilmuwan yang meraih Nobel. Karena menjadi ilmuwan adalah panggilan jiwa saya, “tutup mahasiswi kelas BLEMBA 10 ini.